
Real Madrid di Era Lima Tahun Terakhir
Dalam lima tahun terakhir, posisi Real Madrid di liga domestik tergusur 
seiring dengan kesuskesan Barcelona merajai liga primera, dan sebagian 
menjuarai liga champions. Hal itulah yang memacu Real Madrid untuk 
selalu membeli pemain-pemain top dunia dan melakukan pergantian pelatih 
silih berganti. Beberapa pemain top kelas atas dunia didatangkan, 
seperti ravael Van Der Vart, Arjen Robben, Xabi Alonso, Kaka, dan yang 
paling heboh dan kontroversial adalah Cristiano Ronaldo, yang 
menjadikannya sebagai pemain termahal di dunia dengan harga lebih dari 
Rp 1 triliun rupiah ( Wawww ). Pelatih pun telah beberapa kali melakukan
 pergantian, seperti Fabio Capello, Manuel Palegrini, dan teranyar 
adalah sosok pelatih sukses kontroversial, yakni Jose Mourunho. Sejak 
kedatangan Jose Mourunho, bersamaan dengan hadirnya pemain-pemain dunia 
seperti Sami Khedira, Mesut Ozil, Angel Di Maria, dan pemain veteran 
Ricardo Carvalho, permainan Real Madrid dan mentalitas pemain menjadi 
lebih hidup. Puasa gelar pun akhirnya terobati pada tahun pertama 
Mourinho, yakni meraih trofi Piala Raja Spanyol dengan menundukkan 
Barcelona di final melalui gol tunggal dari bintang mereka, Cristiano 
Ronaldo, pada babak perpanjangan waktu. Di Liga Champions pun Real 
madrid meraih prestasi dengan melangkah ke semifinal pertama kalinya 
dalam beberapa tahun dan mengakhiri kutukan Tak Pernah Menang lawan 
Lyon. Sayangnya, langkah Real Madrid terhenti di semifinal oleh 
Barcelona, dimana Mourinho menilai adanya konspirasi wasit pada leg 
pertama dan kedua semifinal LC itu. Di liga domestik, Real Madrid berada
 di peringkat dua di bawah Barcelona, namun mereka dapat sedikit 
terhibur dengan gelar el pichichi yang disabet oleh CR7 sekaligus 
memecahkan rekor gol dalam satu musim di liga primera dengan raihan 40 
gol, WAW. Untuk ukuran satu tahun kepelatihannya, Jose Mourinho 
terbilang sukses dengan berbagai perubahannya itu 
No comments:
Post a Comment